Rabu, 02 Februari 2011

Untuk Sahabat

Ketika dunia terang, alangkah semakin indah jikalau ada sahabat disisi. Kala langit mendung, begitu tenangnya jika ada sahabat menemani. Saat semua terasa sepi, begitu senangnya jika ada sahabat disampingku. Sahabat. Sahabat. Dan sahabat. Ya, itulah kira-kira sedikit tentang diriku yang begitu merindukan kehadiran seorang sahabat. Aku memang seorang yang sangat fanatik pada persahabatan. Namun, sekian lama pengembaraanku mencari sahabat, tak jua ia kutemukan. Sampai sekarang, saat ku telah hampir lulus dari sekolahku. Sekolah berasrama, kupikir itu akan memudahkanku mencari sahabat. Tapi kenyataan dengan harapanku tak sejalan. Beragam orang disini belum juga bisa kujadikan sahabat. Tiga tahun berlalu, yang kudapat hanya kekecewaan dalam menjalin sebuah persahabatan. Memang tak ada yang abadi di dunia ini. Tapi paling tidak, kuharap dalam tiga tahun yang kuhabiskan di sekolahku ini, aku mendapatkan sahabat. Nyatanya, orang yang kuanggap sahabat, justru meninggalkanku kala ku membutuhkannya. “May, nelpon yuk. Wartel buka tuh,” ujar seorang teman yang hampir kuanggap sahabat, Riea pada ‘sahabat’ku yang lain saat kami di perpustakaan. “Yuk, yuk, yuk!” balas Maya, ‘sahabatku’. Tanpa mengajakku Kugaris bawahi, dia tak mengajakku. Langsung pergi dengan tanpa ada basa-basi sedikitpun. Padahal hari-hari kami di asrama sering dihabiskan bersama. Huh, apalagi yang bisa kulakukan. Aku melangkah keluar dari perpustakaan dengan menahan tangis begitu dasyat. Aku begitu lelah menghadapi kesendirianku yang tak kunjung membaik. Aku selalu merasa tak punya teman. “Vy, gue numpang ya, ke kasur lo,” ujarku pada seorang yang lagi-lagi kuanggap sahabat. Silvy membiarkanku berbaring di kasurnya. Aku menutup wajahku dengan bantal. Tangis yang selama ini kutahan akhirnya pecah juga. Tak lagi terbendung. Sesak di dadaku tak lagi tertahan. Mengapa mereka tak juga sadar aku butuh teman. Aku takut merasa sendiri. Sendiri dalam sepi begitu mengerikan. Apa kurangku sehingga orang yang kuanggap sahabat selalu pergi meninggalkanku. Aku tak bisa mengerti semua ini. Begitu banyak pengorbanan yang kulakukan untuk sahabat-sahabatku, tapi lagi-lagi mereka ‘menjauhiku’. “Faiy, lo kenapa sih ? kok nangis tiba-tiba,” tanya Silvy padaku begitu aku menyelesaikan tangisku. “Ngga papa, Vy,” aku mencoba tersenyum. Senyuman yang sungguh lirih jika kumaknai. “Faiy, tau nggak ? tadi gue ketemu loh sama dia,” ujar Silvy malu-malu. Dia pasti ingin bercerita tentang lelaki yang dia sukai. Aku tak begitu berharap banyak padanya untuk menjadi sahabatku. Kurasa semua sama. Tak ada yang setia. Kadang aku merasa hanya dimanfaatkan oleh ‘sahabat-sahabatku’ itu. Kala dibutuhkan, aku didekati. Begitu masalah mereka selesai, aku dicampakkan kembali. “Faiy, kenapa ya, Lara malah jadi jauh sama gue. Padahal gue deket banget sama dia. Dia yamg dulu paling ngerti gue. Sahabat gue,” Silvy curhat padaku tentang Lara yang begitu dekat dengannya, dulu. Sekarang ia lebih sering cerita padaku. Entah mengapa mereka jadi menjauh begitu. “Yah, Vy. Jangan merasa sendirian gitu dong,” balasku tersenyum. Aku menerawang,” Kalau lo sadar, Vy, Allah kan selalu bersama kita. Kita ngga pernah sendirian. Dia selalu menemani kita. Kalau kita masih merasa sendiri juga, berarti jelas kita ngga ingat Dia,” kata-kata itu begitu saja mengalir dari bibirku. Sesaat aku tersadar. Kata-kata itu juga tepat untukku. Oh, Allah, maafkanku selama ini melupakanmu. Padahal Dia selalu bersamaku. Tetapi aku masih sering merasa sendiri. Sedangkan Allah setia bersama kita sepanjang waktu. Bodohnya aku. Aku ngga pernah hidup sendiri. Ada Allah yang selalu menemaniku. Dan seharusnya aku sadar, dua malaikat bahkan selalu di sisiku. Tak pernah absen menjagaku. Kenapa selama ini aku tak menyadarinya? Dia akan selalu mendengarkan ‘curhatanku’. Dijamin aman. Malah mendapat solusi. Silvy tiba-tiba memelukku. “Sorry banget, Faiy. Seharusnya gue sadar. Selama ini tuh lo yang selalu nemenin gue, dengerin curhatan gue, ngga pernah bete sama gue. Dan lo bisa ngingetin gue ke Dia. Lo shabat gue. Kenapa gue baru sadar sekarang, saat kita sebentar lagi berpisah…” Silvy tak kuasa menahan tangisnya. Aku merasakan kehampaan sejenak. Air mataku juga ikut meledak. Akhirnya, setelah aku sadar bahwa aku ngga pernah sendiri dan ingat lagi padaNya, tak perlu aku yang mengatakan ‘ingin menjadi sahabat’ pada seseorang. Bahkan malah orang lain yang membutuhkan kita sebagai sahabatnya. Aku melepaskan pelukan kami. “ Makasih ya, Vy. Ngga papa koki kita pisah. Emang kalau pisah, persahabatan bakal putus. Kalau putus, itu bukan persahabatan,” kataku tersenyum. Menyeka sisa-sisa air mataku. Kami tersenyum bersama. Persahabatan yang indah, semoga persahabatan kami diridoi Allah. Sahabat itu, terkadang tak perlu kita cari. Dia yang akan menghampiri kita dengan sendirinya. Kita hanya perlu berbuat baik pada siapapun. Dan yang terpenting, jangan sampai kita melupakan Allah. Jangan merasa sepi. La takhof, wala tahzan, innallaha ma’ana..Dia tak pernah meninggalkan kita. Maka jangan pula tinggalkannya.

Selasa, 01 Februari 2011

Kuroshitsuji (black butler)





Kuroshitsuji adalah manga garapan mangaka terkenal, Yana toboso dan di realisasikan oleh Square enix. Kuroshitsuji sudah dibuat beberapa jenis mulai dari anime yang ditanyangkan di TBS dan MBS bahkan drama musical-nya sudah dirilis oleh frontier Works dan bahkan nanti katanya Yana toboso akan meluncurkan kuroshitsuji 2.

Kuroshitsuji berkisah tentang seorang butler, serba bisa Sebastian michaelis dan majikannya Ciel phantomhive yang masih berusia 12 tahun. Keluarga phantomhive adalah kelurga bangsawan yang memiliki sebuah perusahaan yang bergerak di bidang mainan dan konfeksi. Padahal sebenarnya keluarga ini merupakan agen rahasia kerajaan Inggris yang diperintah langsung oleh ratu. Mereka bertugas untuk mengawasi tingkah laku anggota keluarga Inggris dan menghapus semua bukti kesalahan yang dilakukan keluarga kerajaan.

Saat ini, Phantomhive dipimpin oleh seorang bocah berusia 12 tahun bernama Ciel yang didampingi butlernya, Sebastian. Selain itu, ada 4 pelayan bersama mereka, yaitu Bard, Finian, Mayleen, dan Tanaka. Tapi keempat pelayan itu tidak berguna. Jadi, Sebastian yang mengurus rumah.

Sebagai agen rahasia ratu, keluarga Phantomhive mengendalikan dunia bawah tanah Inggris untuk mencegah bocornya informasi yang meresahkan masyarakat. Ciel dibantu oleh Sebastian menjalankan segala perintah dari kerajaan.


  • Character

1. Sebastian Michaelis

Sebastian adalah butler dari keluarga phantomhive yang serbaguna. Sebastian sebenarnya adalah seorang Iblis yang mengontrak perjanjian bernama perjanjian pentacle faustian dengan Ciel phantomhive. Didalam perjanjian itu Ciel bersedia menyerahkan jiwanya untuk dimakan Sebastian dan sebagai imbalannya Sebastian bersumpah akan melakukan apapun yang di minta oleh Ciel. Sebagai seorang iblis tentu saja Sebastian menjadi kebal terhadap berbagai macam senjata manusia dan itu digunakan Sebastian untuk melindungi Ciel tapi sayangnya di tidak kebal dengan senjata tertentu seperti deathscythe atauy senjata milik shinigami (dewa kematian) . Sebastian juga memiliki kemampuan yang bisa di bilang sempurna karena ia mampu memaninkan alat musik, menguasai berbagai jenis bahasa, dan memiliki kemampuan bela diri yang tinggi.

2. Ciel phantomhive



Ciel phantomhive adalah penerus keluarga Phantomhive yang memiliki usaha yang bergerak di bidang mainan dan konveksi. Sebagai seorang penerus keluarga Phantomhive yang sebenarnya adalah agen rahasia kerajaan inggris yang bertugas melindungi rahasia kerajaan dari pihak luar.
Untuk menjalani tugas itu Ciel di bantu Sebastian mengurus semua khasus yang terkadang berkesan tidak penting namun tak jarang juga Ciel harus menghadapi khasus yang berat seperti menyelidiki Jack the reaper sehingga ia harus menyamar sebagai seorang perempuan. Ciel memiliki penampilan yang beda dengan penutup mata di mata kanannya, benda ini bertujuan untuk menyembunyikan tanda perjanjiannya dengan Sebastian sehingga ia hanya akan membuka penutup mata ini jika ia ingin memperintahkan sang butler untuk melakukan sesuatu.
Ciel adalah sosok yang membenci kucing karena ia alergi dengan binatang berbulu itu dan tentunya itu bertolak belakang dengan Sebastian yang sangat menyukai kucing.

3. Finnian
Finnian atau biasa disebut finny adalah tukang kebun di kediaman Phantomhive yang sering sekali merusak atau bahkan mengubah kebun menjadi gurun pasir karena kecerobohannya sendiri. Sebelum menjadi tukang kebun ia sempat menjadi objek penelitian di lab sehingga ia sangat benci dikurung atau dikekang alasan inilah yang membuat Sebastian menempatkannya sebagai tukang kebun sehingga ia bisa menikmati kebebasan. Finni adalah karakter yang periang namun ceroboh dan miliki kekuatan manusia super yang ia dapatkan saat menjadi objek penelitian, ia juga salah satu penyayang binatang.

4. Maylene

Maylene adalah satu-satunya perempuan di kediaman phantomhive. Ia bertugas sebagai pelayan di kediaman phantomhive, namun tak jauh dari finny ia juga memiliki sifat ceroboh sehingga sering kali membuat kekacauan seperti membuat rumah penuh busa (ini membuat cukup membuat Sebastian naik darah), menghancurkan alat makan, dll. walaupun ceroboh Maylene dulunya adalah pembunuh bayaran sehingga ia dapat diandalkan dalam hal pertahanan. Maylene juga termasuk tokoh bipolar atau berkepribadian ganda dan hal ini ditunjukan oleh perbandingan kepribadiannya saat menggunakan kacamata dan saat tidak menggunakan kacamata, saat menggunakan kacamata maylene terkesan kikuk, ceroboh, dan aneh namun hal ini beda sekali saat ia tidak menggunakan kacamata yang membuatnya terkesan killer, dingin, dan lebih serius.